UX Writing Workshop: How to Make Users Love Your Product with UX Copy
Pada 21 Agustus 2021 lalu, sesuai judul di atas, saya mengikuti Workshop UX Writing mengenai How to Make Users Love Your Product with UX Copy yang diadakan oleh Glints Expert Class dan dimentori oleh Sonia Rahardja — seorang Senior UX Writer di sebuah perusahaan start up di Indonesia.
Saat workshop tersebut selesai, para peserta dibekali Writing Assignment mengenai UX Writing. Setelah beberapa waktu pengerjaan, saya telah selesai mengerjakan assignment tersebut dengan summary sebagai berikut.
Latihan #1 — Voice and Tone
Pada Latihan #1 Voice and Tone ini, para peserta diminta untuk menganalisa konten dan tulisan yang ada di website maupun aplikasi Kitabisa. Setelahnya, para peserta bisa coba membuat voice and tone guideline Kitabisa versi para peserta masing-masing, dengan menggambarkan bagaimana semua tulisan di produk Kitabisa bisa terdengar satu suara dan memiliki ciri khas sendiri.
Untuk aplikasi Kitabisa, saya memposisikan dengan tone yang ramah, santun, persuasif dengan kata-kata yang asik supaya pengguna website atau aplikasi Kitabisa dapat merasa “dirangkul” dan tergerak untuk menggalang dana ataupun berdonasi.
Berdasarkan pengamatan di website dan aplikasi Kitabisa, aplikasi tersebut cukup to the point untuk mengajak orang menggalang dana. Sebagai contoh, penulisan di Kitabisa pada fitur search sudah berupa ‘coba cari “tolong menolong”’ yang mana dapat mendorong orang untuk menggunakan fitur tersebut dalam kebutuhan tolong-menolong.
Pada bagian homepage Kitabisa, saya akan menggunakan penulisan atau diksi sebagai berikut:
Alasan dan proses berpikir saya untuk website dan aplikasi Kitabisa adalah mengajak orang-orang untuk membantu lebih banyak dengan bahasa yang ramah, santun dan juga persuasif.
Hal ini dapat mendukung dengan adanya ‘judul section’ berupa “Doa-doa #OrangBaik” yang bisa dilakukan dari penggalang dana untuk mendoakan orang-orang yang membutuhkan bantuan di Kitabisa secara anonim, namun masuk ke dalam kategori #OrangBaik.
Latihan #2 — Halaman Onboarding
Di Latihan #2 para peserta diberi tugas untuk menulis ulang dan menjelaskan tiga fitur utama di halaman onboarding aplikasi Kitabisa, sesuai dengan screenshot terlampir. Dari hasil yang telah selesai dikerjakan adalah sebagai berikut:
Fitur #1
Judul: Awal #BerbuatBaik bisa dari sini. Yuk mulai menggalang dana!
Penjelasan:
Untuk bisa berbuat baik, bisa dimulai dari fitur #1 di aplikasi Kitabisa. Pengguna pun akan diajak untuk menggalang dana sebagai salah satu contoh ‘berbuat baik’ yang ada di awal kalimat.
Alasan dan proses berpikir:
Sesuai pada task #1 sebelumnya, saya menginginkan tone aplikasi Kitabisa dengan ramah, santun, namun tetap persuasif atau bersifat mengajak para pengguna. Menggunakan hashtag ‘berbuat baik’ bisa membuat pengguna merasa ‘terajak’ untuk berbuat baik. Selain itu, bisa mencari hal-hal mengenai ‘#BerbuatBaik’ melalui sosial media. Terakhir, kata ‘yuk’ sebagai action ajakan untuk berbuat baik dengan menggalang dana.
Fitur #2
Judul:
Mulai dari Rp 1000 Kamu sudah bisa berdonasi ke sesama. Donasi online dari mana saja, kapan saja.
Penjelasan:
Dengan jumlah nominal yang kecil, para pengguna bisa melakukan donasi kepada yang membutuhkan. Donasi online memiliki kelebihan bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja.
Alasan dan proses berpikir:
Berdasarkan penjelasan di https://blog.kitabisa.com/aplikasi-kitabisa-buat-donasi-dan-zakat-jadi-lebih-mudah/ mengenai fitur-fitur baru di aplikasi Kitabisa, maka saya membuat statement di awal berupa jumlah uang yang bisa didonasikan. Setelahnya, saya memberi kalimat pendukung ‘dari mana saja, kapan saja’ untuk meyakinkan pengguna bahwa donasi bisa dilakukan dari aplikasi uang digital manapun sesuai yang diinginkan atau dibutuhkan.
Fitur 3
Judul:
Hitung zakat, bayar zakat. Coba fitur Kalkulator Zakat, di sini.
Penjelasan:
Pengguna bisa menghitung zakat sebelum membayarkannya. Sebagai daya tarik, pengguna bisa mencoba fitur kalkulator zakat di aplikasi Kitabisa untuk membayar zakat.
Alasan dan proses berpikir:
Seperti Fitur #2 sebelumnya, dari penjelasan di https://blog.kitabisa.com/aplikasi-kitabisa-buat-donasi-dan-zakat-jadi-lebih-mudah/ terdapat fitur baru berupa menghitung zakat terlebih dulu lalu kemudian mulai berzakat. Terdapat fitur kalkulator zakat yang bisa ditonjolkan di onboarding copy Fitur #3, dan mengajak pengguna untuk mencobanya.
Latihan #3 — Pengingat Donasi
Pada Latihan #3 Writing Assignment ini, para peserta diberi tugas untuk membuat beberapa opsi copy. Opsi copy yang dibuat bertujuan untuk ditampilkan di push notification aplikasi Kitabisa supaya para pengguna dapat diingatkan untuk lebih giat melakukan donasi secara rutin.
Untuk push notification ini, terdapat requirement berupa jumlah karakter maksimal di bagian ‘Judul’ sebanyak 30 karakter. Sedangkan untuk bagian ‘Deskripsi’ maksimal sebanyak 120 karakter.
Notifikasi #1
Judul : Ada yang butuh bantuan kamu.
Deskripsi : Dina (5 tahun) sedang berjuang melawan Covid-19. Ketersediaan
tabung oksigen semakin menipis. Gabung dengan para donatur
lainnya, di sini.
Alasan dan proses berpikir:
Sesuai dengan tone dan guideline sebelumnya, saya membuat judul di Notifikasi #1 dengan berupa kalimat persuasif dan ‘menyentuh’ untuk para pengguna.
Pada kalimat di bagian deskripsi, penjelasan to the point mengenai siapa yang butuh bantuan, dan kenapa orang tersebut membutuhkannya. Kalimat selanjutnya diakhiri dengan mengajak pengguna untuk berdonasi sesuai dari push notif tersebut.
Notifikasi #2
Judul : Dari Kamu, Untuk Mereka
Deskripsi : Korban bencana banjir di Banten makin bertambah, kebutuhan
pangan berkurang drastis. Klik di sini untuk berdonasi dengan donatur
lainnya.
Alasan dan proses berpikir:
Tone dan guideline untuk mengajak pengguna untuk berdonasi juga berlaku di judul Notifikasi #2 ini. “Dari Kamu, Untuk Mereka” dimaksudkan agar donasi yang dikirim oleh donatur akan tertuju langsung ke ‘mereka’ atau orang-orang yang membutuhkan.
Selanjutnya di bagian deskripsi, saya langsung menyatakan subjek yang membutuhkan bantuan, penyebabnya, dan juga alasan dibutuhkannya donasi. Di akhir deskripsi, ditulis untuk pengguna meng-klik notifikasi supaya bisa langsung berdonasi dan membantu bersama para donatur lainnya.
Latihan #4 — Pesan Error
Latihan #4 ini bertujuan supaya para peserta dapat membuat desain halaman error untuk menjelaskan adanya gangguan koneksi internet. Karena adanya gangguan koneksi internet tersebut, aplikasi Kitabisa saat ini tidak bisa digunakan dan memberi tahu pengguna uuntuk menunggu sampai koneksinya stabil kembali.
Selain menulis copy-nya, para peserta juga bisa memberi ide untuk ilustrasi yang akan menemani hasil tulisan yang telah dibuat.
Penjelasan ilustrasi:
Ilustrasi yang dibuat memiliki desain UI yang simpel dan to the point. Adanya logo error berwarna merah di bagian judul, bertujuan agar pengguna aware dengan adanya pesan error yang terjadi. Hal itu juga mendorong pengguna untuk membaca judul dan deskripsi error message terkait koneksi internet.
Lalu, terdapat button CTA (Call To Action) dengan kalimat “Coba lagi” supaya pengguna mencoba kembali koneksi mereka di aplikasi Kitabisa tanpa keluar dari aplikasi. Selain button “Coba lagi”, juga terdapat button “Kembali” untuk pengguna diarahkan menuju halaman lain yang bisa diakses.
Alasan dan proses berpikir:
Menurut saya, untuk pesan error koneksi internet cukup dibuat to the point dan tidak berbasa-basi. Sesuai dengan tujuannya untuk menyampaikan adanya error koneksi internet, dan menginfokan ke pengguna untuk mencoba Kembali koneksinya.
Maka dari itu, saya membuat judul dengan kalimat “Jaringan Terputus”, dan penjelasan “Koneksi kamu sedang bermasalah, mohon tunggu sampai koneksinya stabil ya.” untuk menginfokan kepada pengguna bahwa koneksi internet sedang bermasalah, lalu pengguna dapat mengecek kembali koneksinya dengan kalimat yang tetap ramah, dan memberi solusi.
Hasil akhir, saya memberi button “Coba lagi” untuk pengguna mencoba kembali koneksinya dan menggunakan aplikasi Kitabisa seperti biasanya, serta button “Kembali” untuk mengarahkan pengguna menuju halaman lain yang bisa diakses di aplikasi Kitabisa.
Sebagai summary, seluruh jawaban saya di penulisan ini tentu tidak sempurna dan terdapat banyak sekali versi penulisan UX Writing yang bisa ditulis.
Apabila teman-teman memiliki saran dan informasi mengenai perbaikan UX Writing dari writing assignment di atas, dapat diinfokan di kolom komentar dan sharing bersama.
Terima kasih! 😊